Penulisan Partikel lah, kah, pun, dan per, Dipisah atau Disambung?
Penulisan Partikel lah, kah, pun, dan per, Dipisah atau Disambung?
Assalamualaikum.
Hai-
Apakah kalian suka menulis? Saat kita menulis, banyak kaidah penulisan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah aturan dalam penulisan partikel. Kali ini saya akan mengajak kalian untuk mempelajari cara penulisan partikel -lah, -kah, pun, dan per sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.
Pengertian Partikel
Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal. Makna dari kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain dalam suatu frasa atau kalimat dan tidak dapat digunakan secara lepas atau berdiri sendiri. Beberapa
kata yang termasuk partikel adalah -lah, -kah, pun, dan per. Aturan penulisan
partikel tersebut akan kita pada penjelasan berikut ini.
1.
Penulisan
Partikel -lah
Partikel -lah digunakan untuk memperhalus perintah,
mempertegas kalimat pernyataan, dan mempertegas kata ganti. Partikel -lah
ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
a.
Bacalah
teks tersebut dengan teliti!
b.
Berilah
tanda silang pada jawaban yang benar!
c. Hei, lihatlah awan itu!
2.
Penulisan
Partikel -kah
Partikel -kah digunakan untuk kalimat tanya dengan
tujuan agar kalimat tersebut lebih baku, halus, dan tegas. Partikel -kah
ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
a.
Bolehkah
saya menginap di rumahmu?
b.
Apakah
sumur ini bersih?
c. Sudahkah Anda shalat?
3.
Penulisan
Partikel pun
Partikel pun digunakan untuk memiliki makna 'juga', 'saja', memberikan makna kata yang berlawanan, atau menunjukkan sesuatu yang
sedang dimulai. Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
a.
Tidak
ada satu orang pun yang dapat menolak kematian.
b.
Bukan
hanya dia, saya pun merasa bahagia.
c. Setelah mendengar itu, dia pun segera berangkat.
Namun, ada beberapa penulisan partikel pun yang ditulis
serangkai, yaitu pada partikel pun yang berfungsi sebagai konjungsi atau kata
penghubung.
Contoh:
a. Meskipun
hujan, Andi tetap hadir ke sekolah.
b. Saya
tetap berjuang walaupun sangat sulit.
c. Bagaimanapun caranya, saya akan berusaha menjadi juara kelas.
4.
Penulisan
Partikel per
Partikel per digunakan untuk menyatakan demi, tiap,
atau mulai. Partikel per ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
a. Satu
per satu impianku mulai terwujud.
b. Mobil
itu melaju dengan kecepatan 70 km per jam.
c. Per
September 2022, peserta didik SMP Negeri 7 Muara Uya membiasakan diri untuk
mengurangi penggunaan sampah plastik.
Semoga membantu 😊